Renungan singkat Kristen menyambut Natal - Dunia pada bulan Desember ini sedang menanti datangnya perayaan Hari Natal untuk umat kristiani. Semua orang Kristen pasti tahu, bahwa Natal adalah peringatan hari kelahiran Yesus Kristus di dunia, untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Melalui Natal, kita diingatkan kembali, bahwa Yesus sudah datang ke dunia untuk menebus kita dari kuasa maut dan dosa. Kita yang telah ditebusnya sudah diberi kuasa untuk menjadi manusia baru, yaitu kembali seperti identitas kita semula. Alkitab mengatakan bahwa awalnya manusia diciptakan sesuai dengan gambar Allah.
Baca juga: Kata-kata bijak Kristen tentang bersyukur
Natal tidak bermakna kalau kita berhenti sebatas mengenang kelahiran Yesus di dunia, tanpa mengecap hasil dari pengorbanan Yesus di Kalvari. Kita harus bertindak sebagai ungkapan syukur dan iman kita atas Yesus yang tercurah di atas kayu salib.
Kita yang telah menjadi manusia baru, harus berperilaku dan berpikiran seperti manusia baru. Kalau perbuatan kita dan pikiran kita tak berubah, tetap seperti orang berdosa, lalu apa artinya kita ditebus dan menjadi manusia baru?. Jika demikian berarti kita tidak menghargai segala kehadiran Yesus dan pengorbanan-Nya untuk kita.
Seperti apakah yang disebut manusia baru yang diinginkan Tuhan?
Alkitab di Efesus 4 : 20-32 memberi kita pelajaran tentang bagaimana kita harus berperilaku sebagai manusia baru. Sebagai manusia baru yang telah mendengar dan menerima pengajaran di dalam Yesus. Kita harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang membawa kepada kebinasaan oleh hawa nafsunya yang menyesatkan. Supaya kita dibaharui dalam roh dan pikiran kita.
Baca juga: Kata-kata rohani Kristen penyejuk hati
Kita harus mengenakan manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sebenarnya. (ayat 20-24). Dan berikut adalah uraian yang dapat diambil mengenai manusia baru itu dari Efesus 4 : 25-32 :
- Tidak lagi berkata dusta, tetapi berkata benar seorang terhadap yang lain.
- Jangan memendam marah dan jangan memberi kesempatan kepada Iblis dalam kemarahan kita.
- Jangan mencuri, tetapi bekerja keras dan melakukan pekerjaan baik, membantu orang lain yang berkekurangan.
- Jangan berkata kotor, tetapi pakailah perkataan yang baik dan membangun.
- Jangan mendukakan Roh Kudus dengan menyimpan kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan segala kejahatan.
- Harus ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni.
Melalui renungan singkat Kristen ini kita diajak untuk menyambut Natal dengan cara yang lebih baik. Baju, sepatu, hiasan rumah kita boleh baru di hari Natal. Tapi jangan lupa untuk juga mengenakan manusia baru sebagai perlengkapan rohani kita. Natal tidak ada artinya kalau kita masih berperilaku seperti manusia berdosa. Renungan singkat Kristen menyambut Natal lainnya adalah;
Berbagi kasih di saat merayakan Natal
Hari Natal adalah hari bahagia bagi orang Kristen. Bagaimana tidak, hari Natal adalah hari perayaan kelahiran Yesus di dunia. Kedatangan Yesus ke dunia bukan untuk hidup bagi dirinya sendiri, tapi untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi dosa umat manusia.
Yesus datang ke dunia untuk menyediakan jalan keselamatan bagi seluruh umat manusia. Dengan pengorbanan Yesus di kayu salib, orang Kristen mempunyai jaminan keselamatan di hari penghakiman. Maka sudah seharusnya kita merayakan Natal bukan dengan kesenangan kita sendiri.
Baca juga: Kumpulan santapan harian & renungan rohani hari ini
Kita harus berbagi kesenangan dengan sesama kita, terutama saudara kita terdekat dan orang-orang yang hadir di sekitar kita. Manusia satu sama lain saling membutuhkan. Dan adalah sebuah nilai tersendiri kalau kita bisa merayakan Natal dengan berbagi kebahagiaan bersama-sama orang yang telah berjasa terhadap kita.
Kita sering kali tidak peka terhadap kebaikan yang orang lain telah perbuat kepada kita. Kita sering kali lupa untuk mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas jasa orang-orang di sekitar kita. Padahal kita sangat membutuhkan kehadiran mereka di sisi kita.
Seorang anak tak akan bisa hidup kalau bukan atas jasa orang tuanya. Seorang ibu rumah tangga, pasti akan kerepotan mengurus anak dan rumahnya kalau tak ada jasa pembantu di rumah. Seorang murid tak akan pintar kalau tak ada guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan dengan penuh rasa cinta. Seorang pengusaha tak akan sukses tanpa kehadiran pegawainya.
Seorang pedagang tak akan hidup kalau tak ada pelanggan yang mau membeli barang dagangannya. Banyak sekali orang-orang yang berjasa terhadap hidup kita. Tanpa adanya mereka, mungkin kita tak akan menikmati dunia seindah yang kita lihat sekarang.
Baca juga: Renungan singkat Kristen tentang kasih hari ini
Dan ada satu lagi yang sangat berjasa kepada kita. Yesus sudah datang ke dunia untuk memberikan anugerah keselamatan secara cuma-cuma bagi kita. Anda tak perlu membayar sepeser pun untuk mendapatkan anugerah keselamatan itu.
Bukan artinya keselamatan itu suatu yang gratis, tapi harganya telah dibayar lunas oleh Yesus. Yesus telah membayar lunas keselamatan kita itu dengan harga sangat mahal. Yang Yesus inginkan sebagai balasan dari kita hanyalah agar kita mau mengasihi saudara kita dengan kasih yang tulus. Sebagai rasa syukur kita atas keselamatan yang telah kita dapat itu.
Maka tak salah jika Natal harus dijadikan moment untuk berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara kita yang kekurangan. Dan Natal adalah momentum yang tepat untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada orang-orang yang telah berjasa di dalam hidup kita.
Baca juga: Caption ucapan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020
Natal adalah saat kita untuk mengingat kembali betapa baiknya Tuhan, yang telah memberikan keselamatan kepada kita, dan telah setia menyertai kita di sepanjang tahun ini. Semoga dengan renungan singkat Kristen menyambut Natal dengan seharusnya ini membuka mata dan pikiran kita seluas-luasnya.